Kegelapan menyebabkan kepanikan dan teror di benak orang; oleh karena itu, ini mencerminkan bagaimana perasaan orang tentang dosa terhadap sallallahu alayhi wa sallam, menggunakan analogi ini karena mencerminkan bagaimana perasaan orang tentang berdosa menghindari tempat-tempat gelap karena takhayul karena mereka mengaitkan elemen ini dengan sejak zaman Nabi, sallallahu alayhi wa sallam, takhayul ini telah menghilang karena rahmat Allah dapat ditemukan tidak peduli apa warna makhluk-Nya lihat di malam hari atau siang hari sejak manusia diciptakan melalui adalah salah satu dari lima elemen dasar yang membentuk alam ada di mana-mana dan kehadirannya tidak kegelapan adalah bagian dari alam, hal itu menyebabkan kepanikan dan teror di benak Arab pra-Islam menghubungkan kegelapan dengan akan menghindari pergi ke tempat-tempat gelap sebanyak yang mereka itu, mereka menutupi mata mereka dengan kain hitam untuk membatasi penglihatan mereka dan menghindari ketakutan oleh sallallahu alayhi wa sallam, menggunakan kegelapan sebagai metafora untuk kejahatan dalam ucapan dan dia akan berkata "Kegelapan menutupimu seperti jubah" atau "Kegelapan membutakanmu seperti melihat jendela yang menghitam".Dia juga mengingatkan orang-orang tentang hukuman yang menunggu mereka dalam kegelapan dengan mengatakan, "Penghuni neraka akan berada dalam kegelapan selamanya" atau "Api neraka akan lebih gelap dari kulitmu" atau "Api neraka akan lebih gelap".".daripada rambutmu.”Nabi, sallallahu alayhi wa sallam, menggunakan kegelapan sebagai metafora untuk kejahatan ketika dia berbicara kepada para sahabatnya tentang dosa-dosa mereka dan bagaimana Allah akan menghukum mereka karena menggunakan kesamaan gelap untuk memberitahu para sahabatnya bagaimana Allah akan menghukum mereka atas dosa-dosa mereka, baik kecil maupun besar, secara sembunyi-sembunyi dan akan memberitahu mereka bahwa Allah akan menghukum mereka secara diam-diam sehingga tidak ada yang bisa menyaksikan hukuman-Nya kecuali rahmat-Nya kepada orang yang bersumpah kepada-Nya dengan sumpah bahwa dia sendiri telah menyaksikannya! Sahl bin Saad meriwayatkan bahwa Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda "Barangsiapa bersumpah demi Allah bahwa seseorang telah berbuat dosa kemudian menyembunyikan dosa-dosanya adalah seperti orang yang memakai pakaian gelap sehingga tidak ada yang mengenalinya ketika dia memasuki sebuah yang kemudian tersandung sesuatu yang menyakiti dirinya sendiri, atau menjatuhkan tasnya yang pecah dan menumpahkan kemudian berjalan keluar ke siang hari di mana orang lain tersandung sesuatu yang menyebabkan cedera atau menjatuhkan tas mereka menumpahkan apa yang terjadi? Mereka pergi ke pengadilan di mana para hakimnya korup, jadi mereka memberikan luka ringan suatu hari dan luka yang lebih serius di hari berikutnya! Jadi Allah menghukum pendusta! Mereka bisa bersumpah demi Dia, tetapi kemudian diam tentang apa yang mereka lihat! Begitu juga mereka yang berbaring tidak bergerak seperti mereka yang tersandung sesuatu yang mematahkan tulang mereka!”